Rabu, 01 April 2009

Situ Gintung dan Kawasan Pemukiman

(detikFoto)
Jebolnya Situ Gintung telah memakan korban paling tidak 100 orang tewas, hal yang terjadi sebagai akibat dari keberadaan situ tersebut lokasinya lebih tinggi dari pemukiman penduduk.
Timbul pertanyaan, apakah situ itu yang dibangun lebih tinggi dari pemukiman, ataukah pemukimannya sendiri yang dibangun kemudian, tanpa memikirkan resiko dari kemungkinan terjadinya kebobolan tanggul?
Tentu saja kemungkinan besar adalah hal yang kedua, yakni pemukimanlah yang dibangun kemudian, jauh sesudah situ itu dibangun.

Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat dikawasan Jakarta telah memacu pertumbuhan pemukiman dikawasan penyangga, yang sayangnya pemukimanpun lalu diizinkan dibangun diwilayah2 yang semestinya menjadi kawasan konservasi alam demi terciptanya lingkungan yang serasi dan seimbang.
Kemanapun kita pergi saat ini, perumahan-perumahan telah dibangun didekat situ2 yang berada dikawasan Jabodetabek.

Dikawasan Serpong, yang sebelumnya berupa hutan karet, kini telah berubah menjadi pemukiman. Perumahan-perumahan dibangun disana, bahkan ribuan hektar hutan karet tersebut kini telah berubah menjadi sebuah kota baru bernama Bumi Serpong Damai. Padahal sebelum kota itu dibangun, pada tahun 1980an pemerintah terlebih dahulu telah membangun kawasan PUSPIPTEK, yang didalamnya juga dibangun sebuah reaktor nuklir.

Sebagai orang bodoh, abah hanya bisa bingung dan bertanya-tanya “kok bisa, ya?”

1 komentar:

  1. wah masalah ini saya ngaak bisa komen lah
    lha gimana pemerintah juga salah, masyarakat juga salah? terus gimana?
    jadi mending bersama2 membangun sistem yang aman bagi masyarakat maupun pemerintah.

    BalasHapus