Rabu, 13 Oktober 2010

Makanan Yang Bikin Perut Buncit

Anda mungkin memiliki kerinduan bisa makan apapun makanan yang Anda inginkan tanpa harus takut menimbun lemak, terutamadi bagian perut.

Tentu saja ada jalannya untuk mencapai keinginan itu, yakni mengonsumsi makanan yang sehat dan tentu saja bergizi.

Nah, sekarang yang perlu Anda ketahui ialah makanan yang dapat mengakibatkan timbunan lemak berlebihan di tubuh Anda yang sebetulnya dapat dihindari mulai sekarang. Dengan begitu Anda tetap bisa makan dengan nikmat tanpa takut kelebihan berat badan. Modernmom menyebut beberapa makanan itu.

Makanan cepat saji

Makanan yang kelebihan kalori dapat membuat Anda sulit melepaskan diri dari pakaian yang super besar. Laporan pada 2005 yang diterbitkan University of Minnesota School Of Public Health, menyebutkan konsumsi fast food dapat menyebabkan epidemi obesitas. Ini mungkin disebabkan oleh makanan dengan ukuran porsi besar, yang mengandung jumlah kalori yang berlebihan.

Beban glisemik dalam makanan berlemak, asin, dan manis juga dapat meningkatkan resiko terkena diabetes. Tapi, ini bukan berarti Anda tidak boleh sesekali mengonsumsi makanan cepat saji. Hanya saja yang perlu diingat, pastikan tetap memilih makanan yang sehat, rendah kalori, dan rendah lemak, seperti salad dan daging panggang.

Pemanis buatan

Jika Anda mencoba mengurangi lemak di badan, Anda sebaiknya mengurangi konsumsi minuman yang dibuat dengan pemanis buatan. Sebab, minuman jenis ini dapat merusak diet Anda. Sebuah studi 2004 Purdue University menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengukur asupan kalori. Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan pemanis buatan bisa merusak hubungan antara rasa manis dan konsumsi kalori.

Makanan berlemak

Meskipun tubuh Anda membutuhkan lemak untuk tetap sehat, terlalu banyak lemak tidak bagus buat berat badan Anda. The US Department of Health and Human Services menyarankan untuk membatasi asupan asam lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen dari asupan kalori harian. Jumlah lemak sebaiknya di bawah 35 persen dari asupan kalori harian. Terlalu banyak lemak dalam diet Anda mungkin sama dengan terlalu banyak kalori.

Minuman bersoda

Menurut Ilmu Kesehatan Northwestern University, orang yang kelebihan berat badan biasanya yang mengonsumsi minumam soda yang berlebihan. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa peminum bersoda memiliki risiko 60 persen lebih besar untuk meningkatkan berat badan daripada mereka yang minum soda pop sangat sedikit. (umi)


sumber: VIVAnews

Kamis, 07 Oktober 2010

Bokong Besar Pertanda Jantung Sehat

Memiliki bokong besar bukan sekadar menampilkan kesan seksi. Studi terbaru mengungkap, timbunan lemak di bagian bokong dan paha dapat meningkatkan harapan hidup pemiliknya.

Berdasar studi yang dilakukan sejumlah pakar kesehatan dari Mayo Clinic, di Rochester, Minnesota, lemak yang terakumulasi di bokong dan pangkal kaki bagian atas justru mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Tidak seperti lemak di perut yang meningkatkan risiko tiga penyakit tersebut.

Tim peneliti yang dipimpin Dr Michael Jensen melibatkan 28 pria dan wanita sebagai partisipan. Selama delapan minggu, mereka memberi perlakuan dan pola makan yang sama terhadap seluruh partisipan. Mereka ingin melihat pertumbuhan lemak di tubuh para partisipan.

Mayoritas partisipan memiliki lemak sekitar 2,45 kg di bagian tubuh atas seperti perut dan dada. Sementara di bagian tubuh bawah seperti bokong, pinggul, dan paha sekitar 1,5 kg. Pengukuran ini dilakukan sebelum dan setelah 'masa karantina'.

Dalam penelitian terungkap, ada perbedaan sel-sel lemak yang melilit bagian tubuh atas dan bawah. Sel-sel lemak di bagian tubuh bawah mengandung agen anti-inflamasi alami yang dapat menghentikan penyumbatan arteri.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jensen mengatakan, temuan ini menantangnya untuk mencari cara meningkatkan produksi lemak di bagian tubuh bagian bawah tanpa menambah timbunan lemak di bagian tubuh bagian atas. "Ini penting untuk membentuk perlindungan tubuh dan membantu mencegah penyakit."

Temuan yang dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences mungkin bisa menjelaskan manfaat memiliki tubuh berbentuk buah pir.

sumber:VIVAnews