Selasa, 21 Juli 2009

Produksi Unsur Kimia Dengan Cara Biologis

Bakteri selama ini dipandang sebagai musuh manusia. Namun Kini para peneliti hendak memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi unsur kimia lewat proses yang bersahabat dengan lingkungan.

Bakteri biasanya diasosiasikan dengan penyakit. Padahal fungsinya bagi manusia di Bumi tidak bisa digantikan oleh organisme lain. Bila tidak ada bakteri, dunia pasti sudah penuh tumpukan sampah organik maupun an-organik. Bakterilah yang menguraikannya, mengubahnya menjadi unsur lain atau menciptakan unsur baru. Mikroorganisme ini adalah bagian amat penting dari sirkulasi materi di Bumi. Namun diakui, masih banyak fungsi dan mekanisme kerja mikroorganisme ini yang belum diketahui dengan pasti. Karena itu para peneliti secara intensif kini melakukan riset, untuk memanfaatkan bakteri untuk tujuan lebih luas lagi. Misalnya untuk menguraikan bahan beracun dan berbahaya. Atau untuk membantu produksi unsur kimia lewat proses yang ramah lingkungan.

Di dalam gua Pauline sepanjang tahun suhunya stabil rata-rata 6 derajat Celsius. Lokasinya terletak di kawasan pegunungan kapur sekitar dua jam perjalanan bermobil di luar ibukota Austria, Wina.

Christa Schleper, pakar mikrobiologi dari departemen untuk Ekogenetik di Universitas Wina bersama asistennya Maria Tourna merayap memasuki gua lewat jalan masuk yang sempit dan rendah. Untuk bekerja di dalam gua Pauline, keduanya harus memakai helm pengaman yang dilengkapi lampu. Apa yang dicari Christa Schleper di dalam gua kapur itu? Ia berada di dalam gua untuk melakukan penelitian ilmiah. Christa Schleper mengatakan : “Kami mencari mikroorganisme, atau yang disebut biofilm, yakni rangkaian koloni mikroorganisme seperti lendir bakteri.“

Koloni bakteri bersel satu itu akan diteliti lebih intensif lagi di laboratorium. Christa Schleper hendak mengenali bakteri apa yang ada dalam koloni itu? Bagaimana caranya mereka tetap bisa hidup di dalam gua yang tandus seperti itu? Dan produk metabolisme apa yang mereka buang? Dengan mata yang terlatih, para ilmuwan itu pelan-pelan menelusuri dinding gua kapur bersangkutan. Dan menemukan noktah hitam pada batuan. Christa Schleper mengatakan, inilah biofilm yang dimaksud, yang akan diambil sampelnya.

Dengan menggunakan semacam sendok dari logam, pakar mikrobiologi ini mengerok lapisan bakteri berwarna kelabu dari atas batuan, dan memasukkannya ke dalam tabung plastik suci hama. Yang amat menarik dalam mikrobiologi, sebagian besar mikroorganisme ini belum kami kenal“, ujar Schleper.

sumber:Radio Jerman Deutche Welle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar